Kebangkitan Nasional dan Perang Russo-Japanese
8 Febuari 1904 - (Pre-War)
Kemenangan
Kekaisaran Jepang pada perang Sino-Japanese I dengan kekaisaran Qing,
Tiongkok membuat Jepang kena penyakit Star syndrome, Jepang merasa
menjadi bapak yang harus memimpin dan menguasai Qing Tiongkok dan Joseon
Korea.
Di waktu yang
sama juga Russia sebagai negara superpower Euroasia memiliki kepentingan di
daerah Korea dan Qing, hal inilah yang menurut saya personally pada perang Russo-Japanese
menjadi penyebab utamanya, konflik kepentingan atau conflict of interest antar dua negara. Yang
satu kepengen duit yang satu merasa Qing dan Joseon itu menjadi bagian dari
kekaisarannya.
Kepentingan
Russia cuman 1 di daerah Korea dan Qing adalah perdagangan. Russia memang
terkenal dengan negara Euroasia yang wilayahnya sangatlah luas, dari ujung
barat perbatasan dengan Ukraina sampai ujung timur perbatasan dengan Alaska.
Tapi dengan
besar wilayahnya ini, 1 hal realitas yang mereka hadapi yaitu mereka tidak
berada di daerah tropis which mean laut mereka seringkali beku. Ingat
bagaimana kekalahan pasukan Napoleon melakukan invansi ke Moskow karena mereka
tidak tahan dengan brutalnya musim dingin disana. Extreme, every day is
winter. Jadi wajar rute perdangan Russia di laut itu kinda difficult to
conduct, masa mereka dagang cuman pas musim panas doang dan musim panas di sana
periodenya lebih pendek ketimbang musim dinginnya.
Alhasil dari
persoalan itu mereka mencari wilayah yang lebih bersahabat, dan ada dua
Pelabuhan penting bagi perdagangan Russia untuk region timur yaitu port
Vladivostok dan port Arthur. Pelabuhan
Vladivostock di daerah utaranya Korea, di sini lautnya lebih hangat dan jarang
beku dan Pelabuhan Arthur di daerah antara Korea dan Qing, di semenanjung Liaodong.
Sejarah
Vladivostock ini juga menarik asal usulnya, kawan-kawan readers bisa
membacanya disini.
|
Peta di mana pelabuhan Vadlivistok ada di daerah utara bagian Siberia sedangkan pelabuhan Arthur berada di bagian lebih selatan di Korea
|
2 Pelabuhan ini
menjadi salah satu sumber pendapatan Russia disaat itu, jika tidak ada
Pelabuhan ini maka Russia akan sulit melakukan perdagangan terutama perdangan
dengan Qing. Di sisi lain, Jepang dengan star syndrome-nya yang baru memenangi
perang dengan Qing merasa Qing dan Korea harus benar-benar terbebas dari
pengaruh negara lain kecuali mereka. Terutama Korea, Jepang dari awal sebelum
melakukan perang pun sudah membahas penaklukkan Korea, ada istilah Seikaron, yaitu pendapat politik
penaklukkan Korea pada awal reformasi Jepang dari era keshogunan menjadi
kekaisaran yang lebih modern.
Jadi dari awal objective
mereka itu menaklukkan Korea, wajar jika Jepang tidak menginginkan ada pihak
lain ada di Korea selain mereka, “Korea akan menjadi Jepang barat”. Inilah penyebab
utama perang Russo-Japanese bisa terjadi, Jepang curiga kalo port Arthur di
Korea ini adalah bentuk usaha Russia mempengaruhi Korea untuk ikut mereka,
padahal mereka cuman mau jualan aja disana :D.
Ito Hirobumi, salah
satu tokoh Nasional Kekaisaran Jepang kemudian menawari strategi exchange
atau penawaran ke pihak Russia. Jepang awalnya berniat untuk menghindari kontra
dengan Russia, jadi Ito Hirobumi menawarkan Man-Kan kōkan.
|
Ito Hirubumi yang memberikan strategi Man-Kan kōkan. Nanti setelah perang Russo-Japanese berakhir dialah yang menjadi Resident General pertama Jepang untuk Korea pada masa penjajahan Jepang di Korea. |
Man-Kan kōkan adalah strategi
Jepang untuk menukarkan wilayah Manchuria dengan bagian utara korea which Port
Arthur Russia ada di wilayah sana, jadi Jepang akan full control Korea jika
Russia mengiyakan penawaran ini.
note: Manchuria bukan wilayah korea tapi daerah
atasnya Korea yang mana penduduk aslinya adalah orang-orang Manchu, Jepang
tidak tertarik akan wilayah ini sebenarnya, tujuan mereka Korea.
Well, karena Russia doesn’t have interest
dengan wilayah Manchuria, ngapain juga mereka disana, banyakin wilayah ? Wilayah
mereka luas banget dan mayoritas wilayahnya secara fungsional banyak tidak
berguna karena wilayahnya dingin, tidak bisa ditanami gandum atau padi, jadi tidak
ada alasan logis untuk Russia berminat menukar Port Arthur yang strategis ini dengan
wilayah gersang Manchuria.
Penolakkan Russia ini memancing kemarahan
Jepang, pokoknya Jepang mau kalo Korea dikontrol penuh oleh mereka tidak ada
boleh negara asing yang ada disana. Alhasil Pemerintahan Jepang pada tanggal 8
Febuari 1904 berkeputusan untuk menyerang Pelabuhan Port Arthur.
8 Febuari 1904
(Surprised Attack)
Tentara angkatan
laut Jepang melakukan surprised attack ke port Arthur, Korea. Tidak ada
deklarasi perang yang diserukan oleh kekaisaran Jepang, membuat serangan Jepang ke
Pelabuhan port Arthur menjadi jalan mulus Jepang mengkocar-kacirkan tentara Russia yang sedang standby di sana.
Memang pada
tahun 1904 ini tidak ada peraturan tertulis international yang mengharuskan kalo
satu Negara ingin melakukan invansi ke Negara lain harus memberitahukan dahulu
atau deklarasi dahulu jadi sebenarnya secara hukum tidak salah, namun Tindakan
kekaisaran Jepang ini di mata Russia sangatlah Pengecut karena mereka menyerang
sebuah markas Angkatan laut yang belum melakukan persiapan apa-apa.
Jadi sudah bisa
diprediksi Jepang memenangi perang dengan mudahnya, melakukan pengepungan
agar reinforcements atau bala bantuan tidak bisa datang ke port Arthur.
Dan penyebab surprised attack Jepang inilah juga nanti pada
konvensi Hague 1907 di buat peraturan tertulis secara bold, kalo mau melakukan
invansi ke negara lain harus ada deklarasi dari pemimpin negara itu (ingat
bagaimana President Amerika George W Bush menyiarkan secara publik akan
melakukan invansi ke Afganistan setelah kejadian 9/11, termasuk di Indonesia
dengan jelas pada UUD 1945, Pasal 11 ayat 1, kalo hanya Presiden yang dapat
menyatakan keadaan perang atau tidak dengan persetujuan DPR).
Jepang berdalih, membawa aib Russia jika Russia juga
pernah melakukan perang tanpa deklarasi juga ke Swedia pada tahun 1808 tapi ya
gimana Jepang juga gak salah, Russia juga gak salah karena memang belum ada
aturan itu yang mengatur masalah deklarasi perang.
Pada hari
pertama Jepang menang telak, semua negara terkhusus negara barat yang mayoritas
penduduknya adalah orang-orang berkulit putih lantas kaget. Kok bisa negara
Asia..asia loh yang harusnya secara teknologi dan peradaban lebih terbelakang
dari negara-negara mereka bisa menang. Hal ini menjadi hot issue di Erop, Russia telah mempermalukan orang-orang barat.
Sebaliknya
kemenangan Jepang atas Russia ini menjadi tongak baru untuk Jepang, akhirnya ada negara Asia
yang berhasil mengalahkan kedigdayaan negara orang kulit putih.
Dihari-hari
selanjutnya kemenangan-kemenangan beruntun Jepang atas Russia, pertempuran
Sungai Yalu, pertempuran laut kuning (yellow sea battle) dan pertempuran
Tsushima semuanya dimenangi oleh Jepang. Pasukan Russia mengalami down atas
moral mereka sebaliknya pasukan Jepang semakin pede kalo mereka sudah menjadi salah
satu negara besar, negara superpower baru yang berhasil mengalahkan negara
digdaya superbesar Russia dan harus diakui dunia.
Bukan main-main
loh, dulu negara Jepang itu terkenal ultra-konservatif, Jepang dikenal sebagai
negara pertapa yang tidak mau melakukan komunikasi dengan negara-negara lain. Dulu
saat masih zaman Shogunate Tokogawa Ieyasu, sebelum peristiwa resotasi meiji
terjadi dan membuat Jepang menjadi modern juga lebih ramah negara asing, kebijakkan
Sakoku adalah kebijakkan luar negeri Ieyasu untuk melarang siapa saja penduduk
Jeang untuk keluar negeri, atau melakukan hubungan luar negeri, melakukan isolasi
dari apapun diluar Jepang.
Sebenarnya asal usul
penyebab kebijakkan ini gara-gara pendahulunya
Ieyasu, yaitu Toyotomi Hideoyoshi, tapi akan Panjang sekali saya tuliskan
ceritanya disini, mungkin lain waktu saya akan buat post tentang zaman Keshogunan
Jepang zaman para Bushido Samurai hinga restorasi Meiji.
Inilah kenapa semua
orang merasa kemenangan Jepang ini sangat “wah” baik di benua Eropa maupun benua
Asia-Afrika yang negara negaranya menjadi korban jajahan negara-negara kolonialis
barat.
Post War
(USA come to mediate)
Menghadapi realita
jika Russia tidak akan menang oleh Jepang, belum lagi after effect pasca kekalahan
pasukan Russia yang menyebabkan para warga Russia menyalahkan kebijakkan Tsar
yang mendorong Jepang melakukan penyerangan ke Port Arthur, terjadi kejadian
berdarah Bloody
Sunday 1905, yaitu peristiwa dimana terjadi demonstrasi yang
diprakarsai oleh pendeta pendeta Kristen orthodox.
Mereka mencoba
mendeliver petisi mereka tentang reformasi karena banyak problem yang
sedang dialami Russia disaat itu, disaat perekonomian sedang tidak baik-baik
Tsar Nicholas dianggap melakukan mismanaged pada kebijakkan untuk
berperang dengan Jepang yang tidak murah loh melakukan perang itu, oke lah ya
kalo menang tapi kenyataan mereka dapat adalah kekalahan yang sangat memalukan
mereka, berkaitan pride mereka sebagai orang-orang kulit putih atas
orang-orang berkulit kuning asia. pendeta pendeta orthodok yang melakukan
demonstrasi ini kemudian ditembaki oleh tentara kerajaan.
Peristiwa bloody
Sunday ini jugalah yang dari beberapa sejarahwan mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi cikal bakal
nantinya tahun 1917 terjadinya revolusi merah Bolshevik yang membuat Russia menjadi negara
Komunisme Uni Soviet, Tsar Nicholas dianggap sudah tidak berkompeten untuk memimpin
negara, menyengsarakan warganya sendiri hinga warganya sendiri merasa merekalah
yang pantas memimpin diri mereka sendiri. Mereka belum tau aja nanti ketemu
sang tangan besi Joseph Stalin :D…Go to Gulag Motherf*c*er.
Akhirnya Tsar Nicholas
harus berkompromi, dibantu untuk di mediasi oleh negara Amerika Serikat yang
saat itu dipimpin oleh Presiden Roosevelt akhirnya terjadi perdamaian antara
Russia dan Jepang.
|
Ilsutrasi kartun yang dibuat untuk menggambarkan keadaan mediasi damai oleh Presiden Roosevelt (Tengah), digambarkan juga Tsar Nicholas II (Kiri) dan Kaisar Mikado (kanan) |
Fun fact: Tahu
tidak patung wajah Hokage yang ada di series Naruto ? patung wajah ini
terinspirasi dari patung wajah presiden-presiden USA di gunung Rushmore dan salah
satu wajah di sana ada Presiden Roosevelt.
Roosevelt dianggap oleh Gutzon Borglum (sang pemahat patung) salah satu Presiden
yang menghasilkan sejarah signifikan pada USA.
Dari mediasi itu dihasilkan perjanjian antar dua
negara, nama perjanjiannya yaitu Treaty of Portsmouth.
Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan hasil perjanjiannya di sini tapi
intinya kerugian besar didapat Russia dan tujuan Jepang akhirnya bisa mereka dapatkan,
bukan hanya Korea bagian utara tapi kesuluruhan semanjung Korea menjadi wilayah
okupasi Jepang, which this event yang menjadi awal mula penjajahan Jepang atas
Korea, welcome to comfort woman tragedy of Korea with dark background stories.
Also, leasing/peminjaman port Arthur diberikan ke pihak Jepang.
BTW
Russia itu tidak ujuk-ujuk datang ke pantai Korea terus bisa bangun pelabuhan di
sana, pelabuhan itu hasil perjanjian bisnis dengan negara Qing, Tiongkok. Jadi
dulu Korea itu masih negara bagian dari dinasti Qing, dan Russia minta Qing
apakah bisa mereka sewa tanah di daerah semenanjung Liaodong dan disetujui oleh
Qing untuk kontrak 25 tahun dan surat sewanya ini diperjanjian Treaty of
Portsmouth diberikan kepimilikkannya ke Jepang.
Effect
of Japan’s Victory
Sesuai dengan
judul dipost ini, Kebangkitan Nasional dan Perang Russo-Japanese. Sedikit saya
menuliskan bahwa kemenangan Jepang ini sedikit-banyak berpengaruh atas kepercayaan
diri negara-negara Asia dan Afrika. Contoh besarnya di negara kita Indonesia,
di post saya tentang Conrad Theodor Van Deventer dan
Sejarah Politik Etis Belanda,
saya menjelaskan pada tahun 1908 menjadi tonggak awal masyarakat kita mulai
sadar akan rasa nasionalisme. Budi utomo yang didirikan dan diketuai oleh
Dr.Soetomo, Serikat Islam oleh HOS Tjokorminoto, PKI yang sempat menentang
penjajahan kolonialis kulit putih dan akhirnya melenceng. Mungkin kemenangan
Jepang ini juga katalis mereka akan rasa kepercayaan diri untuk terlepas dari
belenggu penjajahan.
Di Wikipedia
tentang Kebangkitan Nasional Indonesia, tertulis bawah kemenangan Jepang
atas Rusia menjadi salah satu faktor penyulut kebangkitan Nasional,biarpun kita
harus sadar akhirnya Star Syndrome yang dialami oleh Jepang ini akan menjadi
buruk juga untuk negara-negara Asia sendiri.
IMPERIALISME,
Soekarno punya dua istilah berkonotasi negatif tentang penjajahan, satu
Kolonialisme yang merepresentasikan bagaimana 350 tahun Indonesia dijajah
negara-negara barat dan Imperialisme merepresentasikan penjajahan Jepang atas
Indonesia dari 1942-1945.
Kita tidak
munafik, tapi Jepang juga ada sedikit kontribusi untuk membantu Indonesia yaitu
dalam memberikan fasiltas untuk membuat organisasi BPUPKI dan PPKI
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
BTW sebagai
penutup dari post ini ada dua film yang saya rekomendasikan ke kawan-kawan
readers berkaitan tentang sejarah Jepang pada saat perang dunia ke 2 yaitu The
Emperor in August dan Emperor.
Dua
film ini juga sedikit banyak menjelaskan kenapa kekaisaran Jepang tidak di
musnahkan seperti partai Nazi Jerman, dan sampai sekarang pun Kekaisaran Jepang
masih exist biarpun secara pemerintahan mereka tidak lagi memegang penuh
melainkan pemerintahan di pegang oleh Perdana Menteri, Kekaisaran hanya menjadi simbol negara Jepang dan fun factnya kaisar Jepang tercatat sebagai pemegang rekor masa Kekaisaran terlama di dunia loh.
REFERENSI:
https://en.wikipedia.org/wiki/Russo-Japanese_War